Perbedaan Teknik Mengerem Dengan Jari Di MotoGP

loading...
Haloo sobat media2give^^ Ketemu lagi nih dengan kalian di posting ini ya hehe.. Kali ini Saya akan membahas informasi tentang Perbedaan Teknik Mengerem Dengan Jari Di MotoGP.Dalam balap MotoGP,mengerem sering di sebut dengan istilah Braking.Fungsinya rem pada MotoGP sama saja seperti motor pada umumnya,yaitu untuk mengurangi kecepatan agar motor menjadi lebih pelan.Pengereman selalu di lakukan ketika rider memasuki tikungan.
 
Sesaat sebelum motor siap di rebahkan ke aspal,terlebih dahulu di lakukan pengereman beberapa meter sebelum sampai di ujung tikungan.Di butuhkan feeling yang bagus dan sering latihan agar dapat menentukan dengan tepat,kapan waktunya mengerem.Jika terlalu cepat,maka akan kehilangan waktu dan bisa saja gap dengan rider di belakang menjadi lebih dekat.Sementara jika terlambat mengerem,akibatnya motor akan melebar dan mengarah ke luar lintasan.
 
 
Jika sudah begitu,banyak waktu yang terbuang dan membutuhkan tenaga ekstra untuk mendapat momen tepat di belakang rider yang ada di depannya lagi.Sebenarnya untuk masalah mengerem ini ada 1 cara yang sering di tunjukkan rider MotoGP.Beberapa rider suka melakukan Late Braking dengan sengaja menunda waktu pengereman untuk bisa menyalip rider yang lebih dulu menekan rem.Late Braking dapat diterapkan jika ada trek lurus yang panjang dan terdapat belokan di akhir lintasan lurus itu.
 
Sirkuit Mugello dan Estoril yang punya jalur lurus panjang sangat cocok bila dipakai untuk mencoba teknik Late Braking ini.Dan di MotoGP yang paling mahir melakukannya adalah Valentino Rossi.Rossi mampu menunjukkan Late Braking dengan gaya yang halus dan rapi ketika masuk dan keluar tikungan.Late Braking bisa jadi senjata ampuh untuk mengovertake lawan dan meraih kemenangan.Selain Late Braking,ada lagi istilah Hard Braking dan Smooth Braking.
 
 
Hard Braking/mengerem dengan keras merupakan salah satu cara untuk mengurangi kecepatan secara ekstrim karena tuas rem di tekan sangat kencang.Hard Braking dipakai pada saat yang mendesak,bisa ketika untuk mengejar rider lain ataupun saat sedang duel.Namun perlu di ketahui bahwa terlalu sering melakukan Hard Braking akan menggerus ban sehingga cepat aus.
 
 
Dan Hard Braking bukan berarti langsung bisa mengentikan laju motor,melainkan hanya untuk secepat mungkin menurunkan kecepatan hingga mendekati Nol.Di MotoGP pengereman bekerja untuk ban depan dan belakang.Rem belakang/Rear Brake lebih berfungsi untuk menyeimbangkan motor dan mengatur arah.Saat menikung,untuk mendapatkan corner yang tepat agar mencapai titik kecepatan maksimal ketika keluar tikungan,maka rem belakang harus di mainkan.
 
Semakin di tekan,ban akan bergerak makin melebar.Perpaduan rem depan dan belakang yang prima bisa menghasilkan tontonan balap yang menarik,seolah-olah motor menari-nari di tikungan.Nah,bicara soal mengerem,ada beberapa teknik berbeda yang dipakai masing-masing pembalap.Teknik ini dinamai Finger Braking yang memanfaatkan kekuatan jari untuk menekan rem depan.Cara melakukannya sama,letak perbedaannya adalah pada jumlah jari yang dipakai untuk menarik rem.
 
Finger Braking Technique MotoGP
 
1. One Finger Braking
Jumlah jari yang dipakai untuk mengerem menunjukkan karakteristik rider.Namun apakah itu berkaitan juga dengan kebiasan,teknik atau bahkan nyali si pembalap? Banyak yang membicarakan tentang jari yang digunakan untuk mengerem ini.
 
 
Mengerem dengan 1 jari seringkali di perlihatkan oleh Marquez dan Iannone.Jika hanya memanfaatkan 1 jari saja,artinya butuh kekuatan lebih untuk menekan rem tersebut.Jika di kaitkan dengan agresivitas,ini memang relevan.
 
 
1 jari untuk mengerem memungkinkan rider menarik gas lebih cepat karena perpindahan jari hanya melibatkan 1 jari saja.Tapi sekali lagi,tekanan pada jari lebih tinggi dibandingkan jika menggunakan lebih dari 1 jari.
 
2. Two Finger Braking
Pemakaian 2 jari adalah yang paling standar karena 2 jari sudah bisa memberikan kekuatan yang cukup untuk menekan tuas rem.Dani Pedrosa menyukai teknik rem dengan 2 jari ini.Penggunaan 2 jari juga dinilai efektif.Mungkin power untuk menarik gas lebih kecil daripada 1 jari.
Tapi di sisi lain juga ada keuntungan karena tidak repot membuang waktu sepersekian detik hanya untuk memindahkan posisi jari dari mengerem kemudian membuka gas.Selain Pedrosa,Jorge Lorenzo juga memilih teknik 2 jari ini dan bila di hubungkan dengan agresivitas,maka hasilnya selaras.
 
 
Baik Pedrosa dan Lorenzo bukanlah rider yang suka memaksa motor habis-habisan.Gaya balap mereka cenderung rapi dan khusus untuk Pedrosa terlihat lebih memilih mencari aman jika motornya tidak memungkinkan untuk melawan.
 
3. Three Finger Braking
Yang terakhir adalah penggunaan 3 jari.Untuk yang satu ini tidak banyak rider yang melakukannya.Hanya Valentino Rossi dan beberapa rider lainnya saja yang pernah mencoba 3 jari untuk mengerem.Sebenarnya makin banyak jari yang dipakai,tingkat pengereman bisa lebih dalam sehingga motor cepat berkurang kecepatannya.
 
 
Selain itu,motor jadi mudah di kendalikan ketika di tikungan.Tapi ada kerugiannya juga karena 3 jari berarti telapak tangan akan kehilangan grip terhadap gas dan posisi setang motor mudah goyah.Apakah 3 jari sesuai juga dengan tingkat agresif rider? Bisa ya dan tidak.Tidak,jika dilihat dari cara Rossi masuk tikungan.
 
Rossi biasanya memposisikan motor dan menyeimbangkannya dulu setelah mengerem baru mulai buka gas.Tapi bisa Ya karena Rossi sendiri merupakan rider agresif,namun bukan tipe ugal-ugalan.Jadi kurang sesuai jika di hubungkan dengan agresivitas berdasar jumlah jari yang di gunakan mengerem.

27 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*